Bahaya hosting murahan masih sering diabaikan oleh para pengelola website dan aplikasi, utamanya para pemula. Ya, tawaran hosting dengan biaya yang sangat murah dengan embel-embel promo dan diskon sering kali membuat orang gelap mata dan mengabaikan risiko yang tersembunyi. Mari simak belasan ancaman saat tergiur menebus hosting yang dihargai setahun mulai Rp100 ribu, misalnya.
Bahaya Hosting Murahan
Tentu Anda sudah memahami bahwa layanan hosting adalah layanan berbayar yang berguna untuk menampung berbagai macam data untuk website milik kliennya. Artinya, tanpa layanan berbayar ini, pemilik website tidak bisa memajang konten atau menitipkannya pada layanan gratisan dengan keterbatasan dan risiko tambahan.
Saat ini, semakin banyak layanan hosting yang menawarkan paket dengan skema dan biaya yang bervariasi. Hal ini memudahkan para pengelola website untuk memilih paket hosting sesuai kebutuhan dan preferensi.
Sayangnya, tak semua orang memahami seperti apa hosting yang mereka butuhkan. Hal ini biasanya dialami oleh para pemula yang masih dipengaruhi oleh rasa penasaran dan ingin coba-coba. Dalam hal ini, biasanya mereka cenderung lebih memilih penyedia layanan hosting yang menawarkan paket berharga sangat murah dan mengabaikan aspek penting lain.
Nah, sekedar mengingatkan lagi, berikut ini beberapa risiko yang harus diingat apabila memilih layanan hosting yang asal murah:
Kinerja Website yang Melambat dan Sering Down
Hal pertama yang mungkin langsung terasa di awal penggunaan hosting murahan adalah kinerja website yang melambat atau bahkan down seiring meningkatnya traffic. Hal ini karena biasanya kapasitas bandwidth tersedia yang memang sangat terbatas. Begitu pula dengan software dan hardware seadanya yang digunakan penyedia layanan tersebut untuk menekan biaya.
Menghambat SEO
Dari kedua risiko di atas, Anda mungkin sudah memahami alasan mengapa hosting murahan bisa mengancam SEO. Belum lagi dengan ancaman keamanan yang turut mengintai. Kecepatan dan keamanan yang terkompromi tentunya tidak disukai oleh mesin pencari.
Resource yang Terbatas
Seiring website yang semakin berkembang, maka pengguna akan memerlukan lebih banyak kapasitas dari server guna menampung konten dan sebagainya. Sayangnya, hosting murahan biasanya membagi servernya untuk sebanyak mungkin pengguna sekaligus. Pengguna pun harus siap dengan keterbatasan penyimpanan.
Upgrade Hosting yang Semu
Selama penggunaan, penyedia layanan akan sering menghimbau kepada para kliennya untuk segera meningkatkan paket mereka. Mereka berdalih hal tersebut untuk meningkatkan kinerja website pengguna. Sayangnya, dengan kualitas yang sama maka penyedia tak akan mampu menjanjikan peningkatan kinerja signifikan sesuai harga upgrade.
Teknologi yang Tertinggal
Lagi-lagi demi menekan biaya operasional, biasanya penyedia layanan hosting yang tak profesional cenderung mempertahankan hardware dan software lawas mereka. Hal ini dilakukan dengan mengesampingkan kinerja dan keamanan yang dirasakan klien.
Backup yang Tidak Jelas
Cadangan data pengguna juga memicu masalah kapasitas penyimpanan dan pekerjaan bagi layanan hosting murahan. Hal ini yang kemudian membuat mereka sering tidak bisa menawarkan fitur backup otomatis. Biasanya hanya backup sebagian, atau malah pengguna harus melakukan backup manual karena tidak ada pencadangan sama sekali.
Keamanan yang Terkompromi
Saat ini, keamanan website menjadi hal yang perlu semakin diperhatikan, mulai dari celah kerentanan dari tema dan plugin pihak ketiga, dan jelas, server. Hosting abal-abal umumnya tak mampu menyiagakan fitur keamanan yang mereka sediakan tidak begitu lengkap. Semisal ada perkembangan terbaru terkait isu keamanan, mereka bakal sulit untuk mengikutinya.
Saat ini, keamanan website menjadi hal yang perlu semakin diperhatikan, mulai dari celah kerentanan dari tema dan plugin pihak ketiga, dan jelas, server. Hosting abal-abal umumnya tak mampu menyiagakan fitur keamanan yang lengkap dan mumpuni. Tak hanya itu, biasanya mereka juga cenderung tertinggal dari ancaman terkini mulai dari malware, DDoS, hack dan cyber crime lainnya.
Website Rentan IP Ban
Hosting murahan biasanya juga jadi pilihan para spammers yang juga berarti menempatkan website pengguna (yang bukan spammers) dalam risiko diblokir. Hal ini karena IP address yang identik antara website milik klien dengan website yang digunakan untuk aksi spam.
Minim Dokumentasi
Sebagai pemula, tentunya perlu menyadari akan membutuhkan panduan dalam menggunakan hosting yang digunakan. Utamanya saat terjadi masalah pada layanan hosting membutuhkan tutorial untuk mengatasi masalah. Dengan dokumentasi yang minim atau dibuat asal copy-paste, bukan tidak mungkin pemula justru kesulitan dalam mengikutinya.
Customer Service yang Semaunya
Sudah terkendala dokumentasi yang buruk, hosting murahan biasanya juga tak akan mempekerjakan petugas layanan pelanggan yang profesional demi menekan biaya. Bisa dibayangkan harus bagaimana klien yang buntu mengikuti panduan yang ngawur lalu menghubungi petugas yang tak responsif dan solutif.
Risiko Website Hilang
Hal terburuk yang bisa dialami adalah website yang tiba-tiba raib tanpa jejak, tanpa backup dan penyedia layanan yang tak bisa lagi dihubungi.
Kesimpulan
Tentunya penjelasan tentang bahaya hosting murahan di atas bisa jadi pertimbangan bagi Anda. Harga memang bisa menjadi faktor penentu. Namun demikian, masih ada aspek lain yang juga perlu mendapat perhatian agar uang yang suda dikeluarkan tak terbuang sia-sia.